The Assault
Film ini adalah kisah nyata pembajakan pesawat Air France (AF 8969) dari Algiers ke Paris pada bulan Desember 1994. Empat teroris GIA alias Groupe Islamique Armé berhasil memasuki kawasan bandara di kota Algiers dan menaiki pesawat Air France dengan berpura-pura menjadi pengawal khusus kepresidenan yang bertugas memeriksa paspor penumpang. Setelah membuka penyamaran, para teroris mengambil alih pesawat dan menuntut pembebasan dua orang pemimpin partai FIS (Front Islamique du Salut) yang sedang dipenjara. Setelah itu mereka juga bermaksud tetap terbang ke Paris dengan rencana rahasia menabrakan pesawat ke Menara Eiffel. Para pembajak sempat menembak mati 3 orang penumpang karena tuntutannya tidak dipenuhi. Sementara itu, pemerintah Prancis terlibat pergulatan politis dengan pemerintah Aljazair agar diijinkan terlibat dalam masalah ini. Setelah pesawat akhirnya diijinkan tinggal landas, pemerintah Prancis bisa dengan bebas melakukan intevensi sepenuhnya untuk mengatasi pembajakan ini. Tim anti-teror Kepolisian Prancis, GIGN-Groupe d'Intervention de la Gendarmerie Nationale, telah disiagakan dan ditugaskan untuk menyiapkan rencana pembebasan.
Dengan persediaan bahan bakar yang ada, Pesawat Air France tersebut hanya bisa mendarat di bandara Marseilles. Pemerintah Prancis sengaja mengulur-ulur waktu tidak memenuhi tuntutan pembajak untuk mengisikan bahan bakar ke tangki pesawat, agar tim penyelamat bisa mempelajari kondisi interior pesawat. Dalam situasi yang semakin kritis, dan pembajak sudah putus asa ingin meledakkan pesawat, tim GIGN memutuskan untuk menyerbu ke dalam pesawat. Para pembajak terpojok di area cockpit selama terjadinya tembak-menembak jarak dekat, sementara seluruh penumpang diungsikan. Peristiwa penyerbuan ini disiarkan secara langsung di televisi akhirnya menewaskan seluruh pembajak. Tidak ada anggota tim GIGN yang gugur, walaupun beberapa diantaranya mengalami luka-luka serius.
Mungkin agar terlihat ada dramanya, sebagian adegan melewati kehidupan salah satu anggota tim GIGN bernama Thierry (Vincent Elbaz) yang mana istrinya digambarkan khawatir atas keselamatan sang suami, suatu pengalihan yang tidak perlu diantara adegan-adegan yang penuh tensi tinggi. Satu lagi adalah seorang staf Kemlu bernama Carole (Mélanie Bernier) yang memonitor perkembangan situasi dari ruang tim krisis. Interrupsinya mungkin tidak proper di mata yang lain, tetap tidak ada yang punya inisiatif solusi selain Carole. Sedangkan para teroris yang dipimpin oleh Yahia digambarkan sebagai orang-orang yang religius, siap mati dan tega membunuh untuk mencapai tujuan. Klimaksnya adalah adegan pertempuran di dalam pesawat. Para pembajak tidak langsung bisa dinetralisir, mereka masih sanggup melukai beberapa anggota GIGN. Penggambaran secara detail serta penggabungan beberapa rekaman asli atau footage menjadikan film ini tambah seru. I'm for it (for the action)!
Dengan persediaan bahan bakar yang ada, Pesawat Air France tersebut hanya bisa mendarat di bandara Marseilles. Pemerintah Prancis sengaja mengulur-ulur waktu tidak memenuhi tuntutan pembajak untuk mengisikan bahan bakar ke tangki pesawat, agar tim penyelamat bisa mempelajari kondisi interior pesawat. Dalam situasi yang semakin kritis, dan pembajak sudah putus asa ingin meledakkan pesawat, tim GIGN memutuskan untuk menyerbu ke dalam pesawat. Para pembajak terpojok di area cockpit selama terjadinya tembak-menembak jarak dekat, sementara seluruh penumpang diungsikan. Peristiwa penyerbuan ini disiarkan secara langsung di televisi akhirnya menewaskan seluruh pembajak. Tidak ada anggota tim GIGN yang gugur, walaupun beberapa diantaranya mengalami luka-luka serius.
Mungkin agar terlihat ada dramanya, sebagian adegan melewati kehidupan salah satu anggota tim GIGN bernama Thierry (Vincent Elbaz) yang mana istrinya digambarkan khawatir atas keselamatan sang suami, suatu pengalihan yang tidak perlu diantara adegan-adegan yang penuh tensi tinggi. Satu lagi adalah seorang staf Kemlu bernama Carole (Mélanie Bernier) yang memonitor perkembangan situasi dari ruang tim krisis. Interrupsinya mungkin tidak proper di mata yang lain, tetap tidak ada yang punya inisiatif solusi selain Carole. Sedangkan para teroris yang dipimpin oleh Yahia digambarkan sebagai orang-orang yang religius, siap mati dan tega membunuh untuk mencapai tujuan. Klimaksnya adalah adegan pertempuran di dalam pesawat. Para pembajak tidak langsung bisa dinetralisir, mereka masih sanggup melukai beberapa anggota GIGN. Penggambaran secara detail serta penggabungan beberapa rekaman asli atau footage menjadikan film ini tambah seru. I'm for it (for the action)!
Info: Nonton di Cinema Europa
L'ASSAUT: 3/5
GAMBAR: 3,5/5
CERITA: 2,5/5
ACTION: 3/5
Note:
On December 24, 1994, when four heavily armed terrorists from the Algerian Armed Islamic Group hijacked an Air France plane, Flight 8969, bound for Paris at Algiers' airport, the 227 passengers on board seemed destined for tragedy. After hours of tireless negotiations the plane was granted permission to leave only to head to Marseille for refueling. Mindfully avoiding politics and emphasizing only the events themselves, The Assault weaves together the violent and claustrophobic onboard drama, with backstories of the tough SWAT officer and father Thierry (Vincent Elbaz), the determined jihadist from the slums of Algiers (Aymen Saidi), and an overly ambitious French Interior Ministry worker. Action-savvy director Julien Leclercq (Chrysalis) boldly returns with this taut, real-life thriller that culminates in an explosive gun-wielding standoff, which, at the time, aired live in front of an audience of 21 million television viewers. Leclercq seamlessly intertwines this harrowing real-life footage, heightening the stakes while driving home this heroic but foreboding event in French history.
Aucun commentaire:
Enregistrer un commentaire