Film ini adalah semacam cerita biografis Gustav Mahler (diperankan oleh Johannes Silbenschneider), seorang komponis asal Austria, yang dipertemukan dengan Sigmund Freud (Karl Markovics, pemeran film Counterfeiters), ahli neurologi terkenal (dengan psychoanalysis-nya) yang juga berasal Austria. Ber-setting tahun 1910, ceritanya berawal dari Mahler yang sudah punya janji bertemu dengan Freud untuk 'konsultasi', khususnya tentang perselingkuhan yang dilakukan istrinya, Alma (Barbara Romaner), dan ingin mengetahui kenapa hal itu bisa terjadi pada dirinya.
Awalnya Mahler ragu-ragu dan sebelumnya juga pernah berapa kali membatalkan janji. Freud yang sudah tidak sabar mengatakan bahwa dirinya akan bisa ditemui lagi setelah beberapa bulan ke depan karena appointment-nya sudah penuh. Mahler akhirnya setuju dan mengalirlah cerita dari awal bagaimana Mahler mengetahui istrinya berselingkuh.
SPOILER. Mahler merasa bahwa perkawinannya yang berumur 8 tahun baik-baik saja dan merasa Alma sangat mencintainya. Mereka dikaruniai dua orang anak perempuan dan karir Mahler sebagai konduktor di Vienna Philharmonic serta dalam mengkomposisi simfoni sedang melonjak. Suatu saat, ketika menerima kiriman pos surat, Mahler membaca satu surat yang ditujukan ke istrinya dan diketahui isinya adalah rayuan-rayuan cinta seorang lelaki bernama Walter Grophius, seorang arsitek. Freud kemudian meminta Mahler bercerita dari awal mereka bertemu dan mengingatkan agar Mahler dapat melihat dari perspektif yang lain.
Diceritakan awal pertemuan mereka di suatu makan malam yang dihadiri oleh beberapa orang teman, dan tidak lama kemudian hubungan itu berlanjut. Mahler berani melamar Alma, dan mereka menikah. Setelah menikah, Alma yang juga seorang komponis tidak diberikan 'jatah' untuk menciptakan karya bersama karena menurut Mahler, hanya satu orang komponis di satu rumah tangga. Mungkin hal ini yang membuat Alma menjadi frustrasi dan mencari 'kesenangan' dengan pria-pria lain.
Sebetulnya ceritanya menarik, namun ketidaktahuan kita sebagai penonton akan detil hidup Mahler menjadi hal yang tidak mengenakkan. Walaupun di awal sudah ada peringatan: "That it happened is fact. How it happened is fiction", tetap saja hidup Mahler apalagi hasil karyanya bagi saya pribadi masih menjadi hal yang asing (termasuk pencapaian Freud dalam psychoanalysis: nol besar! haha!). Di awal, saya merasa tersiksa dengan lambatnya cerita berjalan. Semakin lama terasa cerita bisa lebih dipahami walaupun terasa sangat membosankan melihat cerita berputar-putar dalam satu tema itu saja. Selesai menonton, bagi saya untuk menghilangkan rasa penasaran siapa itu Mahler, internet adalah jawabannya.
Satu hal yang membuat heran, di beberapa setting outdoor terlihat hanya para aktor/aktris tanpa menghadirkan beberapa pemain extra di sekitarnya. Masalah biaya, mungkin?
Info: nonton di German Cinema Film Festival (Jakarta, Juni 2013)
MAHLER AUF DER COUCH: 2,5/5
GAMBAR: 3/5
CERITA: 2,5/5
ACTING: 2,5/5
Note:
Alma Mahler's affair with the young architect Walter Grophius sets in motion a marital drama that forces her husband Gustav Mahler to seek advice from Sigmund Freud.
Aucun commentaire:
Enregistrer un commentaire