Lights Out
aka. Simon Werner Has Disappeared
Film remaja yang menarik, disutradarai Fabrice Gobert yang sekaligus menjadi penulis skenarionya. Menghilangnya seorang siswa di suatu sekolahan bernama Simon Werner menjadi plot utama yang mana saya yakin semua orang pun akan penasaran, dan yang bikin menarik adalah cerita ini dilihat dari point of view/perspektif 4 (empat) siswa lain, yang baik secara langsung maupun tidak, saling terkait.
Ber-setting-kan tahun 1992, dalam suatu pesta kaum remaja di sebuah rumah, sepasang cowok cewek yang 'berkelana' di areal hutan tanpa sengaja menemukan mayat. Mungkin bisa diasumsikan mayat tersebut adalah Simon Werner, tetapi sang sutradara tidak akan mau para penonton menarik kesimpulan secara dini hingga akhir film. Perspektif pertama dimulai dari Jérémie (Jules Pélissier), dengan kembali 10 hari ke belakang sebelum adegan pertama. Jérémie yang berlatih sepak bola sedang terkena sial karena cedera kaki yang menyebabkan kakinya di-gips. Kembali ke sekolah, teman-teman dekatnya Fréderic, Luc dkk, sedang membicarakan hilangnya Simon serta gosip-gosip miring mengenai penyebabnya, termasuk putusnya Simon dengan sang pacar Alice yang terkenal cantik. Keadaan sekolah dihinggapi rasa was-was. Kemudian seorang murid lain bernama Laetitia pun dikabarkan menghilang, padahal malam sebelumnya ia datang ke rumah Jérémie untuk meminjamkan buku catatan supaya ia bisa mengejar ketertinggalan pelajaran di sekolah. Apakah Jérémie terlibat dalam semua ini?
Berpindah ke perspektif Alice (the stunningly beautiful Ana Girardot), baru kita tahu Jérémie sempat membantu mengantarkan Alice pulang dan dihadiahi ciuman maut di bibir (hehehe...). Alice menduga hilangnya Simon berhubungan dengan Yves, sang pelatih sepak bola. Kemudian satu lagi murid bernama Jean-Baptiste Rabier, yang juga teman Jérémie, ikutan menghilang. Sampai dengan kejadian pesta di rumah Jérémie (ternyata), dan ketika berada di areal hutan langkah Alice dihentikan oleh seseorang. Siapa dia?
Beralih ke perspektif Jean-Baptiste Rabier (Arthur Mazet), ia adalah anak Prof Rabier guru fisika di sekolah yang sama, terkenal tegas namun diisukan punya kecenderungan homoseksual. Rabier seorang yang penyendiri dan ingin mandiri bebas dari perhatian yang berlebihan dari sang ayah. Ia menjadi berteman dengan Laetitia, sedikit "lebih jauh" rupanya dan perjalanan mereka berakhir di suatu pondok di tengah hutan. Di pondok tersebut, mereka menemukan korek api milik Simon. Mungkinkah Simon tinggal di situ?
Perspektif penutup akhirnya dilihat dari si subyek pembicaraan: Simon Werner (Laurent Delbecque) dan semua misteri menjadi begitu jelas. Yves, Laetitia, Clara, Prof Rabier, Grammont dll selain tokoh-tokoh di atas adalah simpul-simpul kecil yang menyatukan kepingan puzzle menjadi lukisan yang sempurna. Anda harus melihat sendiri bagaimana indahnya 'lukisan' ini... :)
Apresiasi saya ditujukan terhadap bagaimana film digambarkan. Sedikit demi sedikit informasi disampaikan, melalui adegan yang sama namun dengan perspektif yang berbeda. Apabila dengan waktu linear, cerita film ini mungkin dapat diselesaikan dalam tempo separuhnya. Seperti yang saya katakan, Fabrice Gobert tidak dengan mudah menunjuk si pelaku, tapi pikiran kita memang sengaja dibawa sang penulis skenario berputar semua arah dan setelah selesai film baru kita berkata: "ah, gue sengaja dibikin nyasar neh!"
Ana Girordot yang memerankan Alice menjadi sosok yang paling menonjol dengan akting yang meyakinkan. Cantik dan seksi, mungkin dia bisa jadi aktris tenar nantinya. Sedangkan gengnya para cowok (Jérémie dkk) bisa menggambarkan peran sesuai dengan umur remaja. Dalam mengikuti begitu banyak karakter, akan sangat mudah tersapu dalam lautan misteri dan kehilangan arah dalam memaknai setiap perspektif. Saya sarankan jangan menonton film ini di bioskop, dan saya masih berharap bisa membeli DVD-nya. So you have the power to rewind & fast-forward sekedar melihat ulang adegan dalam perspektif sebelumnya. Istri saya yang ikut menonton film ini di bioskop agaknya merasa bosan dan berupaya sekuat mungkin supaya tidak terlelap :)
Hanyalah film misteri dengan dibalut tema remaja, or the world of youth, which we know well--since we've been through it before--to contain a.o. loyalty, friendship, love, betrayal, hope, fear, sexuality, akan cepat terlupakan. Tetapi tidak dengan satu lagu yang diputar berulang-ulang dalam berbagai adegan, sampai pontang-panting kita mencarinya di YouTube. Kredit untuk soundtrack memang untuk Sonic Youth, tetapi yang saya maksudkan adalah band asal Inggris Killing Joke dengan lagunya "Love Like Blood" rilisan tahun"1985. "We must play our lives like soldiers in the field........"
SIMON WERNER A DISPARU: 3,5/5
GAMBAR: 4/5
CERITA: 3,5/5
DRAMA: 3,5/5 (next actress to watch: Ana Girardot)
Note (from imdb.com):
March 1992, in a small town in the suburbs of Paris. During an alcohol fueled party, teenagers discover a body hidden in the bushes of a forest. A body that seems lifeless. Two weeks earlier. Simon, a 16 year-old teenager, has not shown up for class. Blood stains are found in a class-room. Run-away, kidnap, suicide, murder? A few days later, Laetitia, a student from the same class goes missing without her parents knowing where she has gone. A young girl with no dark background or connection to Simon. The next day, Jean-Baptiste, a third student, also disappears. Rumors start to spread. The psychosis begins... Written by TF1 International
Perspektif penutup akhirnya dilihat dari si subyek pembicaraan: Simon Werner (Laurent Delbecque) dan semua misteri menjadi begitu jelas. Yves, Laetitia, Clara, Prof Rabier, Grammont dll selain tokoh-tokoh di atas adalah simpul-simpul kecil yang menyatukan kepingan puzzle menjadi lukisan yang sempurna. Anda harus melihat sendiri bagaimana indahnya 'lukisan' ini... :)
Apresiasi saya ditujukan terhadap bagaimana film digambarkan. Sedikit demi sedikit informasi disampaikan, melalui adegan yang sama namun dengan perspektif yang berbeda. Apabila dengan waktu linear, cerita film ini mungkin dapat diselesaikan dalam tempo separuhnya. Seperti yang saya katakan, Fabrice Gobert tidak dengan mudah menunjuk si pelaku, tapi pikiran kita memang sengaja dibawa sang penulis skenario berputar semua arah dan setelah selesai film baru kita berkata: "ah, gue sengaja dibikin nyasar neh!"
Ana Girordot yang memerankan Alice menjadi sosok yang paling menonjol dengan akting yang meyakinkan. Cantik dan seksi, mungkin dia bisa jadi aktris tenar nantinya. Sedangkan gengnya para cowok (Jérémie dkk) bisa menggambarkan peran sesuai dengan umur remaja. Dalam mengikuti begitu banyak karakter, akan sangat mudah tersapu dalam lautan misteri dan kehilangan arah dalam memaknai setiap perspektif. Saya sarankan jangan menonton film ini di bioskop, dan saya masih berharap bisa membeli DVD-nya. So you have the power to rewind & fast-forward sekedar melihat ulang adegan dalam perspektif sebelumnya. Istri saya yang ikut menonton film ini di bioskop agaknya merasa bosan dan berupaya sekuat mungkin supaya tidak terlelap :)
Hanyalah film misteri dengan dibalut tema remaja, or the world of youth, which we know well--since we've been through it before--to contain a.o. loyalty, friendship, love, betrayal, hope, fear, sexuality, akan cepat terlupakan. Tetapi tidak dengan satu lagu yang diputar berulang-ulang dalam berbagai adegan, sampai pontang-panting kita mencarinya di YouTube. Kredit untuk soundtrack memang untuk Sonic Youth, tetapi yang saya maksudkan adalah band asal Inggris Killing Joke dengan lagunya "Love Like Blood" rilisan tahun"1985. "We must play our lives like soldiers in the field........"
SIMON WERNER A DISPARU: 3,5/5
GAMBAR: 4/5
CERITA: 3,5/5
DRAMA: 3,5/5 (next actress to watch: Ana Girardot)
Note (from imdb.com):
March 1992, in a small town in the suburbs of Paris. During an alcohol fueled party, teenagers discover a body hidden in the bushes of a forest. A body that seems lifeless. Two weeks earlier. Simon, a 16 year-old teenager, has not shown up for class. Blood stains are found in a class-room. Run-away, kidnap, suicide, murder? A few days later, Laetitia, a student from the same class goes missing without her parents knowing where she has gone. A young girl with no dark background or connection to Simon. The next day, Jean-Baptiste, a third student, also disappears. Rumors start to spread. The psychosis begins... Written by TF1 International
Aucun commentaire:
Enregistrer un commentaire