mardi 24 juin 2008

Le Scaphandre et Le Papillon


The Diving Bell and the Butterfly

Jean-Do, seorang editor majalah, mengalami kecelakaan dan akhirnya mengalami kelumpuhan diseluruh tubuhnya, kecuali mata sebelah kiri yang bisa ia gunakan untuk mengedipkan mata.
Dengan kedipan mata tersebut, sekali untuk YA dan dua kali untuk TIDAK, Jean-Do sempat menulis sebuah buku. Komunikasi dilakukan lewat rangkaian alfabet yang sering digunakan dalam bahasa Prancis (S, E, R...) dan oleh karenanya buah pikirannya dapat dituliskan.

Tragis, dan mengharukan, film ini berdasarkan kisah nyata.

LE SCAPHANDRE ET LE PAPILLON: 4/5
GAMBAR: 3/5
CERITA: 4/5
ACTING: 3,5/5


Note:
Jean-Dominque Bauby aka "Jean-Do", the high-flying editor of French Elle and father of two, was renowned for his sense of humor and style, his joie de vivre and amorous energy, when, in an instant, his world has plunged into the depths of catastrophe. Faced with a harrowing predicament, Jean-Do will use enormous courage and determination but, most of all, his soaring imagination to escape from his trap. Tapping into the limitlessness of his memories, fantasies, wit and wishes

lundi 23 juin 2008

Les Soeurs Fâchées


Me and My Sister


LES SOEURS FÂCHÉES: 3/5
GAMBAR: 3/5
CERITA: 3/5
ACTING: 3/5

Note (from imdb.com):
Louise, younger sister, natural and straightforward, lives in province; Martine, older sister, beautiful and aloof, lives in the Parisian upper middle class. Louise has written a novel. On Monday she will go for an appointment with a publisher in Paris, which may change her life. She comes to live with Martine for three days. During three days, Louise and her obvious happiness exasperate Martine and set her life in glares.....

dimanche 22 juin 2008

Les Chansons d'Amour


Love Songs


Film musikal yang terdiri dari 3 bagian, menceritakan seorang pria, Ismael, yang patah hati dan stress gara-gara ditinggal mati pacarnya. Jalan keluar yang dapat membawanya 'hidup kembali' didapat dari seorang "Pria" lain.. WTF!! weirdo..

I'd surely prefer Clotilde Hesme..

LES CHANSONS D'AMOUR: 2/5
GAMBAR: 3/5
CERITA: 2/5
ACTING: 2/5

Note (from imdb.com):
Ismael (Louis Garrel, the Gallic version of the adorable young Hugh Grant), lives with Julie (Ludivine Sagnier). Alice (Clotilde Hesme), who works with Ismael, shares their bed and Alice's affections. On a night of tragedy, Jeanne, unawares, hooks up with Gwendal (Yannick Renier), whose teen-aged brother Erwann (Gregoire Leprince-Ringuet) is the only one who can bring a shattered Ismael back to life, in the most romantic man-on-man love scene since Rupert Grave's Alec Scudder climbed through Maurice's bedroom window 20 years ago. With rain-slicked streets, coffee and cigarettes, references to a dozen French classics, a haunting score and the best balcony scene since "Romeo and Juliet," this low-budget charmer, which has become a cult favorite in France with the under-25 set, is an "Umbrellas of Cherbourg" for the 21st Century.

jeudi 19 juin 2008

Ce Soir Je Dors Chez Toi



Tonight I'll Sleep at Your Home

DVDB yang saya beli ancur translation text-nya, yang bhs Inggris juga ga ada..

Note (from www.cbo-boxoffice.com):
Alex aime Laetitia. Laetitia a 30 ans. Elle est belle, drôle, effervescente, solaire. Laetitia aime Alex et elle adore même Jacques, le meilleur ami et l'éditeur d'Alex. Bref, c'est la femme de sa vie, la mère de ses futurs enfants, sa lumière, sa raison de vivre. Mais... Alex préfère quand même qu'elle reste bien chez elle... "La vie à deux, oui ! Mais pas dans le même appartement."


CE SOIR JE DORS CHEZ TOI:
DNFW

L'Ennemi Intime


The Intimate Enemy


Mengambil setting perang kemerdekaan Aljazair pada tahun 1959, film ini berkisah seorang Letnan Tentara Prancis, Terrien (Benoît Magimel), yang ditempatkan di suatu pos militer nun jauh di pedalaman Aljazair untuk menggantikan seorang yang telah 'gugur' sebelumnya. Prancis saat itu sedang memerangi fellagha (freedom fighters?) yang berjuang untuk kemerdekaan Aljazair.

Menarik disimak bagaimana Terrien yang hidup dalam idealisme naifnya ketika harus berhadapan dengan realitas perang yang sesungguhnya seperti pembantaian, penyiksaan, pengkhianatan, balas dendam, hidup dan mati, menjadi fokus dalam film ini. Harus dilihat juga peran Sersan Dougnac (Albert Dupontel), seorang veteran perang Indochina, yang sudah sangat berpengalaman di medan pertempuran Aljazair, dan digambarkan mampu bertahan di antara kegilaan perang walaupun harus bertindak kejam.

Tokh dalam proses menghabisi para fellagha dan obsesi menangkap Slimane, si pimpinan fellagha setempat yang menebar teror baik kepada penduduk maupun tentara Perancis, yang membuat dunia Terrien "terbalik". Semula apa yang dilihat Terrien "tidak berperikemanusiaan", terutama apa yang dilakukan oleh Dougnac, menjadi "the end justifies the means". Mereka tidak lebih baik dari fellagha yang diperanginya.

Memiliki spirit yang sama dengan film "Mon Colonel", bagi orang Perancis, Perang di Aljazair seperti apa yang dirasakan oleh Amerika terhadap perang Vietnam.

Saya pikir adegan action perangnya sudah cukup memuaskan. Patroli tentara, ambush, skirmish (apa bhs Indonesianya ya?), bomb napalm etc. tidak tanggung-tanggung penggambarannya. Wajib nonton bagi war movie enthusiasts!!!.
Btw, perang di kawasan pegunungan seperti ini mengingatkan pada saya film " The Lion of the Desert", tentang cerita kepahlawanan Libya, si Omar Mukhtar.

L'ENNEMI INTIME: 4/5
GAMBAR: 4/5
CERITA: 3/5
ACTION: 4/5