samedi 13 août 2011

Effi Briest



Adultery tragedy, itulah yang terjadi pada Effi Briest, yang diperankan oleh Julia Jentsch, tokoh utama dalam film ini yang bersetting akhir abad ke-19. Effi Briest asalnya suatu novel dengan aliran 'realism' karya Theodor Fontane yang diterbitkan pada tahun 1896, dan beberapa kali telah diadaptasikan dalam karya layar lebar. Memang sih saya belum pernah baca novelnya, tetapi ketika menjadi suatu karya film (khususnya versi tahun 2009 dengan sutradara Hermine Huntgeburth ini) ada sesuatu yang tidak pas dan terasa sekali tanpa greget.

Ceritanya seperti ini. Effi yang masih berusia 17 tahun dijodohkan oleh orangtuanya--layaknya adat jaman dulu--untuk menikah dengan Baron Geert von Instetten (Sebastian Koch, pemeran film Das Leben der Anderen) yang jauh lebih tua umurnya. Geert kemudian membawa Effi ke Kessin, kota kecil tempat tinggalnya di pinggiran Laut Baltik.


SPOILER. Awalnya Effi tidak betah tinggal di rumah itu karena merasa terhantui. Ia ingin segera pindah dari rumah itu, namun Geert tidak mau menyanggupi dengan alasan bisa menurunkan derajat sosial. Effi akhirnya pun hamil dan melahirkan seorang anak perempuan bernama Annie. Di antara kesibukan Geert dalam urusan politik, Effi berkenalan dengan Crampass, seorang mayor tentara, yang pindah ke kota itu. Mempunyai hobi yang sama dalam seni teater, Effi akhirnya jatuh ke pelukan Crampass, yang juga punya istri dan dua anak. This is what we call Adultery. Namun tidak bertahan lama, karena Crampass tidak bisa memenuhi harapan Effi untuk mengisi hatinya dengan cinta. Crampass hanyalah seorang womaniser, heartless seducer, begitu kata Effi.

Singkat cerita, Geert mendapat promosi dan keluarga von Insetten semuanya pindah ke Berlin. Karir Geert sukses, dan Annie sudah tumbuh besar. Semuanya berjalan baik sampai suatu saat tanpa sengaja surat-surat cinta Crampass kepada Effi terbaca oleh Geert. Geert merasa terhina dan mengajak duel Crampass.  Crampass tewas dalam duel tersebut, dan Geert mengajukan cerai serta mengambil hak asuh atas Annie. Orang tua Effi yang malu akan hal ini tidak menginginkan Effi tinggal bersama mereka. And this is what we call Tragedy. Effi tertekan karena hal ini dan berusaha untuk menemui Annie. Walaupun akhirnya Annie bisa mengunjunginya, ia bukan lagi yang seperti Effi harapkan. Orangtua Effi akhirnya bersedia menerima Effi kembali ke rumahnya, tetapi ditolak oleh Effi yang masih ingin bebas.

Narasi di atas adalah inti cerita dari awal sampai akhir, dan kalau anda baca apa yang saya tulis, itulah yang menjadi maksud saya berkomentar bahwa film ini tidak ada greget, tanpa ruh dan tanpa makna. Saya hanya menduga penulis skenario terlalu setia dengan jalan cerita yang ada di novel, atau mengambil bab-bab yang penting saja. Tapi dampaknya film ini tidak bisa dinikmati oleh orang yang belum pernah membaca novelnya seperti saya, yang tersiksa menonton film yang cenderung seperti kisah otobiografi (!!), hambar dan tanpa kejutan. Saya bisa saja salah menafsirkan inti cerita, tapi ini yang mungkin disebut aliran 'realism', cerita yang didasarkan pengalaman kehidupan sehari-hari, menggambarkan keadaan masyarakat pada saat itu apa adanya. Sorry, not my taste.


EFFIE BRIEST: 2,5/5
GAMBAR: 3/5
CERITA: 2,5/5
ACTING: 2,5/5

Note (from flixster.com):
...The 2009 version emerged at the hands of director Hermine Huntgeburth, and stars Julia Jentsch as Effi von Briest, a Prussian adolescent swept up in the throes of high society during the late 19th century. At the outset of the tale, Effi's mother, Luise (Juliane Koehler) sets her up with a romantic suitor decades older than she, Baron von Instetten (Sebastian Koch), with whom Luise herself has a history of romantic involvement. In truth, Effi passionately loves her cousin Dagobert (Mirko Lang), and has promised to dance with him, but she bows to social conventions by dancing instead with the Baron, and before long the nobleman gamely asks for her hand in marriage, which she obliges - again, solely out of respect for societal norms. They move to a port village together and Effi falls into a miserably unhappy lifestyle - until she experiences physical satisfaction via an affair with a handsome militaryman, Major Crampass (Misel Maticevic). Alas, their limited relationship ultimately leaves Effi with even greater feelings of emptiness. ~ Nathan Southern, Rovi

Aucun commentaire: