samedi 25 septembre 2010
Anonyma - Eine Frau in Berlin
A Woman in Berlin
Saya pernah membaca buku (tebal) karangan John Erickson berjudul "Road to Berlin", suatu tinjauan historis tentang front Timur dalam Perang Dunia ke-2, khususnya antara Jerman vs Uni Sovyet. Bulan April 1945 dengan cepat Tentara Merah sudah mulai mengepung Berlin, dan tentara Jerman yang terperangkap secara gigih tetap mengangkat senjata. Mungkin karena dendam, banyak pasukan Tentara Merah yang melakukan tindakan kekerasan (baca atrocities) terhadap orang-orang Jerman di area yang sudah diduduki. Dan film ini menceritakan bagaimana seorang wanita yang tinggal di Berlin mencoba bertahan di bawah pendudukan Tentara Merah.
Tokoh utama memang tidak bernama (anonim) dan karena berlatar belakang sebagai jurnalis, ia selalu mencatat aktivitas kesehariannya dalam buku harian. Ketika Tentara Merah mulai menduduki bagian dari kota Berlin, para penduduk sipil takut menjadi korban. Dan memang benar, tentara yang 'nakal' mulai mencari wanita untuk 'ditiduri'. Tercatat 100.000 lebih wanita menjadi korban perkosaan di Berlin sendiri. Si anonim ini karena jengah menjadi tropi bergilir, akhirnya memutuskan untuk mencari perwira dengan pangkat tertinggi yang berkuasa di areal dekat apartemennya. Berbekalkan kemampuan berbahasa Rusia, ia bisa menarik perhatian seorang mayor dan akhirnya ia mendapat perlindungan (serta stok makanan) dari sang mayor tsb. Apa yang harus ia lakukan adalah cukup menjadi 'selir' sang mayor. Tapi sampai kapan sang mayor bisa menjadi pelindungnya??
Tak disangka film ini diangkat dari kisah nyata, dan sempat diterbitkan dengan judul yang sama. Memang keinginan sang penulis agar namanya tetap menjadi anonim, sampai akhirnya ia meninggal baru ketahuan siapa jati dirinya (baca di Wikipedia).
ANONYMA - EINE FRAU IN BERLIN: 3/5
GAMBAR: 3,5/5
CERITA: 3/5
ACTING: 3/5
Note (from imdb.com):
A nameless woman keeps a diary as the Russians invade Berlin in the spring of 1945. She is in her early 30s, a patriotic journalist with international credentials; her husband, Gerd, a writer, is an officer at the Russian front. She speaks Russian and, for a day or two after the invasion, keeps herself safe, but then the rapes begin. She resolves to control her fate and invites the attentions of a Russian major, Andreij Rybkin. He becomes her protector of sorts subject to pressures from his own fellow soldiers and officers. Dramas play out in the block of flats where she lives. Is she an amoral traitor? She asks, "How do we go on living?" And what of Gerd and her diary? Written by jhailey@hotmail.com
Inscription à :
Publier les commentaires (Atom)
Aucun commentaire:
Enregistrer un commentaire